Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Buku Panduan Sinkronisasi Bidang Keahlian di SMK dengan Prioritas Potensi Unggulan Wilayah dan Tenaga Kerja:
Tujuan  dari program sinkronisasi bidang keahlian di SMK ini yaitu untuk  mengidentifikasi potensi unggulan wilayah  setiap  provinsi dalam pengembangan/sinkronisasi bidang keahlian di SMK, mengkaji dan mengelompokkan potensi unggulan wilayah  setiap provinsi dalam pengembangan dan melakukan sinkronisasi bidang keahlian di SMK, serta memetakan  ragam  prioritas  potensi  unggulan  wilayah   setiap provinsi dalam pengembangan dan sinkronisasi bidang keahlian di SMK.
Pemetaan  potensi   unggulan   di   setiap  wilayah    provinsi   di Indonesia. Pemetaan potensi prioritas unggulan wilayah  di setiap provinsi di Indonesia. Pemetaan jumlah  dan bidang keahlian SMK di setiap Provinsi di Indonesia. Pemetaan jumlah  dan  jenis  tenaga kerja di setiap provinsi di Indonesia.  Relevansi bidang keahlian  di  SMK dengan prioritas  potensi unggulan wilayah  di Indonesia.
SMK  menjadi  harapan  Pemerintah  dapat  mengatasi pengangguran, sebab SMK merupakan suatu wadah yang  dipersiapkan untuk  melatih siswa agar  menjadi tenaga kerja terampil sesuai bidangnya (Chukwerdo, 2013;  Hidi, 2016).  Tetapi  kenyataan yang  terjadi  dilapangan justru menunjukkan tidak adanya penurunan melainkan peningkatan yang sangat tajam dari tahun ketahun. Hal ini berdasarkan data yang dirilis oleh BPS  (Badan  Pusat  Statistik). Pada Februari  2016,  tingkat  pengangguran terbuka tertinggi  pada  jenjang pendidikan  SMK sebesar 9,84%.  Angka tersebut meningkat 0,79% dibandingkan Februari 2015.  Peningkatan tersebur disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor vital penyebab masalah tersebut yaitu kurang tercapainya kompetensi lulusan SMK yang sesuai dengan potensi unggulan wilayahnya. Akibat hal itu, lulusan SMK tersebut tidak  bisa  menjadi “nyonya  besar” di wilayahnya sendiri.
Pendidikan merupakan faktor  yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya  manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan  yang   sesuai  dengan  tujuan  pendidikan nasional,  yaitu mengembangkan kualitas sumber daya  manusianya sedini mungkin agar secara terarah, terpadu dan  menyeluruh melalui  berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat maju secara optimal  disertai  dengan hak  dukungan dan   lingkungan  sekitar sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Jalur  pendidikan  kejuruan merupakan  salah  satu  upaya yang dapat dilakukan  untuk   mempersiapkan  SDM yang  dapat terserap oleh dunia  kerja, sebab materi teori  dan  praktek telah  diberikan sejak pertama masuk di Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK) dengan harapan kompetensi yang  dimiliki lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan dunia  kerja.  Lulusan SMK  seharusnya  mampu  menguasai  kompetensi  yang   berhubungan dengan lingkungannya. Hal itu berguna karena objek  paling  dekat lulusan SMK setelah lulus adalah lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar tersebut yaitu potensi unggulan wilayah. 
Potensi  daerah merupakan kemampuan dalam memanfaatkan dan  mengembangkan suatu  daerah untuk   menghasilkan nilai  ekonomi dalam menunjang  keberlangsungan  hidup  masyarakat sekitar.  Potensi yang  ada  pada suatu daerah dapat berupa potensi sumber daya  alam, potensi sosial budaya, potensi sumber daya  manusia yang  apabila dimanfaatkan   dan    dikembangkan   akan    memberikan   manfaat   bagi manusia. Untuk menghasilkan suatu nilai ekonomi pada potensi dibidang tersebut   harus   dibarengi  dengan   kualitas   Sumber   Daya    Manusia khususnya lulusan SMK, yang  terampil dan  memiliki  kemampuan dalam mengelolanya. Lulusan SMK wajib  memiliki  kompetensi sesuai dengan potensi unggulan wilayahnya agar  mampu menjadi “nyonya besar” dan sebagai creator  lapangan  kerja  dalam  keberagaman  potensi  unggulan wilayahnya.
Keberagaman potensi unggulan wilayah  di Indonesia sangat holistik   dan   luas.  Potensi  unggulan  wilayah   tersebut  seperti  bidang perikanan, bidang pertanian, bidang perdagangan, bidang peternakan, bidang perkebunan, bidang perindustrian, bidang pertambangan, bidang pariwisata,  industri  kreatif,  dan   sebagainya.  Maka   dari  itu  penentuan prioritas potensi unggulan sangat penting agar  fokus  pengembangan lebih terarah. Penentuan prioritas tersebut dapat melaui  pelaksanaan program sinkronisasi antar instansi pemerintahan. Sinkronisasi tersebut dapat dilakukan dengan membentuk konsorsium institusi pelaksana program sinkronisasi dengan melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi, Bappeda Provinsi, Disnaker Provinsi, LPMP, dan  SMK.
Download Buku Panduan Sinkronisasi Bidang Keahlian di SMK dengan Prioritas Potensi Unggulan Wilayah dan Tenaga Kerja
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Panduan Sinkronisasi Bidang Keahlian di SMK dengan Prioritas Potensi Unggulan Wilayah dan Tenaga Kerja ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:      
Buku Panduan Sinkronisasi Bidang Keahlian di SMK dengan Prioritas Potensi Unggulan Wilayah dan Tenaga Kerja
0 Response to "Buku Panduan Sinkronisasi Bidang Keahlian di SMK dengan Prioritas Potensi Unggulan Wilayah dan Tenaga Kerja"
Posting Komentar