Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Silabus RPP Matematika SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX:
DAFTAR ISI 
I.     PENDAHULUAN 
A.   Rasional 
B.   Kompetensi  yang  Diharapkan  Setelah  Siswa  Mempelajari  Matematika  di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 
C.   Kompetensi  yang Diharapkan  Setelah  Siswa Mempelajari  Matematika  di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 
D.   Kerangka   Pengembangan   Kurikulum   Matematika   Sekolah   Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 
E.   Pembelajaran dan Penilaian 
1. Pembelajaran 
2. Penilaian 
F.   Kontekstualisasi  Pembelajaran  Sesuai  dengan  Kondisi  Lingkungan  dan Siswa 
II.     KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN  PEMBELAJARAN
A.   Kelas VII 
B.    Kelas VIII 
C.    Kelas IX 
III.   MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN 
A.  Kelas VII 
B.  Kelas VIII 
C.  Kelas IX 
IV.   MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
A.  Kelas VII 
B.  Kelas VIII 
C.  Kelas IX 
Rasional
Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran agar siswa memiliki kecakapan atau kemahiran matematika sebagai bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki siswa yang mencakup kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving) yang dihadapi dalam kehidupan   sehari-hari   dengan   melakukan   proses   pembelajaran   secara   interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Silabus mata pelajaran Matematika SMP/MTs disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Matematika di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Pendidikan   matematika   di   sekolah   diharapkan   memberikan   kontribusi   dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah melalui pengalaman belajar, agar mampu:
- memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika dalam kehidupan sehari- hari;
 - melakukan  operasi  matematika  untuk  penyederhanaan,  dan  analisis  komponen yang ada;
 - melakukan penalaran matematis yang meliputi membuat generalisasi berdasarkan pola, fakta,    fenomena    atau    data    yang    ada,    membuat    dugaan    dan memverifikasinya;
 - memecahkan  masalah  dan  mengomunikasikan  gagasan  melalui  simbol,  tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
 - menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat, teliti, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
 
Kompetensi  yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Matematika di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Perumusan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika jenjang SMP/MTs menggunakan kompetensi matematika secara umum dan pertimbangan kompetensi yang dapat dicapai siswa setelah belajar matematika. 
Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Pengembangan kompetensi matematika diarahkan untuk meningkatkan kecakapan hidup (life skill), terutama dalam membangun penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving). Selain itu, pengembangan kompetensi matematika juga menekankan kemahiran atau keterampilan menggunakan perangkat teknologi untuk melakukan perhitungan teknis (komputasi) dan penyajian dalam bentuk gambar dan grafik (visualisasi), yang penting untuk mendukung keterampilan lainnya yang bersifat keterampilan lintas disiplin ilmu dan keterampilan yang bersifat nonkognitif serta pengembangan nilai, norma dan etika (soft skill).
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung (tidak diberikan KDnya), dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) adalah memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan) dikembangkan dengan mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Perumusan   kompetensi   dasar   matematika   ini   merupakan   penyempurnaan   dari kompetensi dasar sebelumnya yang meliputi: perubahan redaksi kalimat agar lebih jelas, penyederhanaan, penyesuaian dan penataan rumusan kompetensi dasar, pengintegrasian ke dalam kompetensi dasar lainnya, serta tidak lagi memuat kompetensi dasar untuk dimensi sikap spiritual maupun sikap sosial.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung  (indirect  teaching),  yaitu  keteladanan,  pembiasaan,  dan  budaya  sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Ruang lingkup Matematika SMP/MTs mencakup:
- Bilangan,
 - Aljabar,
 - Geometri dan pengukuran,
 - Statistika dan peluang. 
 
Pembelajaran
Pembelajaran   Matematika   menggunakan   pendekatan   saintifik   yang   dapat diperkuat dengan model-model pembelajaran, antara lain: Model Pembelajaran Kooperatif; Pembelajaran Kontekstual; Model Discovery Learning; Project-Based Learning; dan Problem-Based Learning.
Pendekatan  saintifik  disesuaikan  dengan materi  yang ada pada mata  pelajaran matematika untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran, siswa melakukan kegiatan belajar mengamati kejadian, peristiwa, situasi, pola, fenomena yang terkait dengan matematika dan mulai dikenalkan pemodelan matematika dalam berbagai bentuk; menanya atau mempertanyakan mengapa atau bagaimana fenomena bisa terjadi; 
mengumpulkan atau menggali informasi melalui mencoba, percobaan, mengkaji, mendiskusikan untuk mendalami konsep yang terkait dengan fenomena tersebut; serta melakukan asosiasi atau menganalisis secara kritis dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma yang sesuai, menyusun penalaran dan generalisasi, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Dalam pembelajaran matematika hal yang perlu ditekankan.
a. Aktivitas  belajar  di  bawah  bimbingan  guru  maupun  mandiri  dengan menggunakan konsep dan prosedur secara benar dan sistematis dengan mementingkan pemahaman daripada hanya mengingat prosedur.
b. Melatih kemampuan berpikir untuk membuat generalisasi dari fakta, data, fenomena yang ada.
c. Melatih     keterampilan     melakukan     manipulasi     matematika     untuk menyelesaikan masalah.
d.      Melatih keterampilan penalaran matematika.
e.      Pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Penilaian
Guru diharapkan menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian. Pembuatan instrumen penilaian dalam mata pelajaran Matematika SMP/MTs perlu mempertimbangkan aspek-aspek penalaran matematika dan pemecahan masalah yang meliputi aspek sebagai berikut:
Penilaian pemahaman
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan konsep, menentukan hasil operasi matematika (menggunakan algoritma standar), dan mengidentifikasi sifat-sifat operasi dalam matematika. Bentuk-bentuk penilaiannya dapat berupa:
- melakukan perhitungan menggunakan metode yang tepat,
 - melakukan perhitungan secara langsung baik menggunakan kalkulator maupun tanpa kalkulator,
 - memahami    sistem    pengukuran    untuk    kegiatan    sehari-hari    dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah,
 - dan lainnya.
 
Penilaian penyajian dan penafsiran
Pada  aspek  ini  yang  dinilai  adalah  kemampuan  peserta  didik  dalam membaca dan menafsirkan berbagai bentuk penyajian (seperti tabel dan grafik), menyajikan data dan informasi dalam berbagai bentuk tabel dan grafik, melukiskan bangun-bangun geometri, menyajikan/menafsirkan berbagai   representasi   konsep   dan   prosedur,   dan   menyusun   model matematika suatu situasi/keadaan. Bentuk-bentuk penilaiannya dapat berupa:
- mengorganisasi, menginterpretasi, dan menampilkan informasi secara teliti dalam bentuk tulisan, tabulasi, grafik, dan bentuk diagram,
 - menggunakan  alat  bantu  matematika  untuk  mengukur/menggambar dengan tingkat keakuratan yang memadai,
 - melakukan  perkiraan,  aproksimasi,  dengan  tingkat  keakuratan  yang berhubungan dengan konteks, dan dapat mengkonversikannya ke dalam bentuk numerik yang ekivalen/setara,
 - dan lainnya.
 
Penilaian penalaran dan pembuktian
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi contoh dan bukan contoh, menduga dan memeriksa kebenaran   suatu   pernyataan,   mendapatkan   atau   memeriksa   kebenaran dengan  penalaran  induksi,  menyusun  algoritma  proses pengerjaan/pemecahan    masalah    matematika,    dan    menurunkan    atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi. Bentuk-bentuk penilaiannya dapat berupa:
- menginterpretasi, mentransformasi, dan menyusun kalimat matematika
 - mengenal  dan  menggunakan  hubungan  dalam  dua dan  tiga  dimensi, secara khusus dalam menyelesaikan masalah,
 - menerapkan pengetahuan matematika dalam konteks situasi sehari-hari,
 - dan lainnya.
 
Penilaian pemecahan masalah
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik menggunakan matematika dalam penyelesaian masalah matematika maupun dalam konteks kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi.
Dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan langkah-langkah penyelesaian masalah, siswa diharapkan sanggup untuk:
- membuat    urutan    logis    deduksi    dari    data    matematika    yang diberikan/tersedia;
 - mengenali   pola-pola   dan   struktur   dalam   berbagai   situasi,   dan membentuk generalisasinya;
 - menanggapi  sebuah  masalah  yang  berhubungan  dengan  situasi  yang tidak terstruktur, dengan menterjemahkannya ke dalam bentuk yang terstruktur;
 - menganalisis  masalah,  menyeleksi  sebuah  strategi  yang  tepat  dan menerapkan teknik yang bersesuaian untuk mengatasi masalah;
 - mengaplikasikan  kombinasi  dari  ketrampilan  matematika  dan  teknik pemecahan masalah;
 - menyusun kerangka kerja matematika, meliputi penyelesaian masalah, dalam bentuk logis dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol dan terminologi yang sesuai.
 
Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan siswa. Didalam proses belajar mengajar, siswa haruslah mempunyai peran terpenting. Selain dituntut dapat menguasai pelajaran dengan baik, siswa juga harus menikmati proses pembelajaran. Upaya untuk menciptakan pembelajaran  yang optimal,  tentulah  harus dimulai  dari guru, oleh karena itu perlu dituntut kreativitas seorang guru dan menuntut guru untuk terus belajar dan belajar. Dalam pelajaran matematika alangkah baiknya siswa diajak untuk mengobservasi lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pelajaran yang akan dibahas. Hal ini selain untuk melatih cara berpikir siswa, juga berfungsi untuk membuat siswa lebih berminat terhadap pelajaran yang diikuti. Siswa juga akan tidak bosan mengikuti pelajaran karena akan melibatkan aktivitas fisik, bukan hanya mendengarkan dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru. Tempat dan alat yang paling mudah dan dekat untuk dijadikan bahan media pembelajaran ialah yang ada di lingkungan sekitar, tergantung bagaimana kita jeli memanfaatkan dan mengaitkan tempat dan alat tersebut sebagai media pembelajaran.
Pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran seyogianya juga dapat menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana, sumber belajar, maupun alat pembelajaran.
Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang minat baca dan meningkatkan kreativitas siswa. Terkait dengan revisi kurikulum penggunaan buku teks yang sudah tersedia dapat digunakan dengan menyesuaikan urutan dan jika perlu tambahan materi, guru dapat membuat suplemen. Lembar kerja (LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru dengan memberi peluang kreativitas siswa terlibat dalam merancang prosedur kegiatan. 
Download Silabus RPP Matematika SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Silabus RPP Matematika SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:      
Silabus RPP Matematika SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX
0 Response to "Silabus RPP Matematika SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX"
Posting Komentar